tujuan studi kelayakan bisnis

Kriteria Studi Kelayakan Bisnis

Melihat pentingnya peran jasa konsultan, maka perlu untuk mengikuti Pelatihan Studi Kelayakan untuk mencapai kriteria yang dibutuhkan.

Studi kelayakan bisnis merupakan sebuah analisis yang sudah banyak dilakukan oleh para pengusaha dalam menentukan kelayakan bisnis. Untuk melakukan analisis tersebut sangat diperlukannya jasa studi kelayakan.

Di era yang serba modern ini, tidak sulit lagi ditemukan para penyedia jasa pembuatan studi kelayakan. Karena banyak orang yang sengaja mempersiapkan diri dengan mencapai jenjang pendidikan yang berkaitan.

Melihat pentingnya peran jasa konsultan ini tidak dapat dipngkiri bahwa gelar pendidikan saja tidak cukup. Kamu harus mengikuti Pelatihan Studi Kelayakan untuk mencapai kriteria yang ditentukan sebagai penyedia jasa konsultan.

Sebelum melangkah lebih jauh, maka ketahuilah karakteristik dari studi kelayakan bisnis terlebih dahulu.

1. Tujuan Khusus

Sebuah analisis studi kelayakan tidak mungkin dibuat tanpa memiliki tujuan yang khusus. Tujuan tersebut yang nantinya dapat dijadikan sebuah kesimpulan apakah semua proses yang dilakukan sejak perencanaan hingga hasil akhir dikatakan berhasil.

Apabila semua tujuan telah tercapai dalam proses studi kelayakan, maka sebuah usaha yang didirikan memang layak dan pantas untuk dikembangkan.

2. Menentukan Kriteria Mutu

Dalam menentukan kriteria mutu sama hal nya dengan pelaksanaan semua aspek-aspek yang ada dalam studi kelayakan bisnis. Aspek ini meliputi manajemen, sosial budaya, legalitas, keuangan, dan ekonomi.

Aspek-aspek tersebut yang kemudian menghasilkan kriteria mutu yang diperlukan dalam kelayakan bisnis. Seperti jadwal kerja, biaya atau anggaran, modal, laba rugi, sumber daya, dan sebagainya.

3. Kegiatan Bersifat Sementara

Studi kelayakan merupakan rangkaian kegiatan yang hanya bersifat sementara. Artinya kegiatan tersebut telah memiliki jadwal tertentu. Titik awal dan akhir dari kegiatan ini telah ditentukan secara jelas.

Jadi, studi kelayakan bisnis memiliki kriteria bekerja yang sementara hingga semua tugas telah selesai dan terpenuhi.

4. Kegiatan Bersifat Tidak Rutin

Selain bersifat sementara, kegiatan dalam studi kelayakan ini juga bersifat tidak rutin atau tidak berulang-ulang. Artinya kegiatan analisis kelayakan bisnis ini hanya dilakukan sepanjang proyek berlangsung.

Apabila telah selesai semua proyek, maka selesai juga kegiatan analisis tersebut. Namun, apabila terjadi kesalahan atau revisi, tetap saja bukan kegiatan yang mengulang atau rutin , hanya cukup melanjutkan proyek awal.

Itulah beberapa kriteria dari kegiatan analisis studi kelayakan bisnis. Tidak heran jika bukan sembarang orang yang dapat melakukan proses analisis tersebut.

Perlu seseorang yang telah ahli dan berpengalaman serta telah mengikuti Kursus Studi Kelayakan terlebih dahulu sebelumnya.

Leave a Reply